Beberapa peternak ayam bangkok sering menggunakan mantan "pendekar" sebagai pemacek atau pejantan. Ayam jantan yang sudah berkali-kali mengalahkan lawanya, kebanyakan menjadi pembibit kalau sudah tua. Seorang peternak ayam bangkok yang profesional pasti ingat, berapa kali ayam tersebut bertarung. Seekor pejantan dianggap sebagi pembibit yang baik apabila telah memenangkan 3 atau 4 pertarungan. Sifat-sifat yang kelak diturunkan kepada anaknya antara lain, kecerdasan, ketahanan, kelincahan, stamina bertarung dan sebagainya.
Kendatipun demikian, pejantan yang akan digunakan sebagai pembibit sebaiknya berumur tiga tahun, jangan teralalu tua dan juga terlalu muda. Adapun ciri-ciri yangbaik pejantan yang akan digunakan sebagai pembibit adalah:
- Bulunya menunjukkan karakteristik ayam bangkok murni, yakni warna dasar hitam dan bulu hias wiring kuning, wiringggalih ataupun jragem. Dengan demikian, untuk mendapatkan keturunan dengan kemurnian induknya tetap terpelihara dengan baik. Bulu-bulu yang membentuk ekor panjang dan meruncing dibagian ujung. Apabila dilihat dari arah samping bentuk bulu ekor tersebut kelihatan sejajar dengan garis punggung.
- Permukaan bulu-bulu penutup tubuh mengkilap. Pejantan dengan bulu yang kusam tidak baik dijadikan pembibit, karena menunjukkan bahwa ia kurang suka berceker (mandi tanah) seperti kegemaran lainya.
- Kulit Berwarna kuning kemerah-merahan. Kulit ayam yang didominasi warna keputih-putihan atau kekuning-kuningan tanpa ada unsur merah, lebih banyak mengandung darah ayam kampung atau buras.
- Pejantan harus berbadan sehat. Bentuk badan agak bundar dan tinggi. Ciri-ciri semacam ini menandakan bahwa ia suka kawin, rajin mencari pakan dan pandai mengiring induk betina.
- Dalam posisi diam maupun berjalan, kaki selalu dalam keadaan tegak lurus. Ayam yang berjalan dengan kaki menekuk kedalam kurang baik digunakan untuk pembibit, sebab posisi demikian sangat menyulitkan untuk mengawini betinanya.
- Mata tampak jeli, tajam dan bersinar. Hal ini menandakan bahwa ia dalam kondisi yang sehat. Mata yang selalu muram, kurang waspada dan tidak bercahaya merupakan tanda bahwa ia sedang sakit.
- Kuku dan paruhnya pendek.
- Daerah anus dan sekitarnya kelihatan sedikit basah, lembut dan lebar. Pejantan yang memiliki anus sempit, apalagi dalam kondisi kering sekali, mempunyai gairah kawin yang rendah.
- Secara umum, induk tidak memiliki kelainan atau cacat tubuh yang lain. Bila perlu, pilihlah induk yang benar-benar sehat dan belum pernah terserang penyakit.
- Secar keseluruhan ayam tersebut mempunyai aktivitas gerak yang tinggi dan lincah, Untuk mengetahui hal ini peternak dapat mencoba memegangnya.